PENJEDAR – Dalam seminar nasional secara daring bertajuk Strategi dan Penguatan Kewirausahaan Melalui Digital Marketing Era New Normal pada Sabtu 2 Oktober 2021, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menyebutkan bahwa generasi muda harus mampu menjadi entrepreneur atau wirausaha muda.
Anwar Abbas mengaku kekhawatiran apabila minat generasi muda Muhammadiyah yang lebih tertarik bicara politik ketimbang bicara tentang perekonomian.
Ia menyebutkan dari lingkaran elit strategis yang menjadi penentu, hanya sedikit umat Islam yang duduk di sana.
“Kita ini mayoritas muslim tapi kita tidak menjadi penentu. Dari elit strategis tidak ada umat Islam, 10 orang terkaya hanya Chairul Tanjung, dari 50 orang hanya lima sampai enam orang yang Muslim,” katanya.
Baca Juga: NPWP Dihapus, Kedepan Pajak Hanya Menggunakan NIK
Anwar Abbas menegaskan bahwa jiwa wirausaha yang mulai redup harus kembali dinyalakan oleh kader muda Muhammadiyah.
Mengingat wirausaha adalah identitas para penggerak Muhammadiyah di sepanjang masanya. Karena itulah, saat ini ia merasa bahwa Muhammadiyah bergerak dengan sangat lambat.
“Sampai hari ini kita memang sudah berperan dan Muhammadiyah dahulu unggul dalam semua lini, sekarang tidak lagi unggul di semua lini, bukan berarti tidak maju tapi gerak orang lain lebih cepat dari Muhammadiyah,” tuturnya.
Selain itu, Anwar Abbas juga prihatin, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, tapi nyatanya kita tidak memiliki pengusaha muslim yang unggul.
Baca Juga: Terungkap, Lesti Billar Menikah Siri Pada Bulan April melalui Bukti Video
Kondisi tersebut pada akhirnya berdampak pada berbagai kebijakan publik. Mengutip pernyataan Noam Chomsky, ia mengatakan bahwa penentu suatu negara bukan politisi, birokrat, tentara, atau polisi tapi pemilik kapital atau pemilik sumberdaya.
“Menurut Noam Chomsky, penentu sebuah negeri bukan politisi, birokrat, tentara, atau polisi, tapi pemilik kapital atau pemilik sumberdaya,” katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Muhammadiyah, Selasa, 5 Oktober 2021.
Oleh karena itu, Anwar Abbas mendorong kader-kader muda Muhammadiyah untuk menekuni kegiatan wirausaha dan para pimpinan yang berhasil supaya membimbina mereka menjadi wirausahawan sukses.
Ia kembali menegaskan bahwa titik lemahnya yang tidak dikuasai adalah elit strategis pengusaha.
“Bagaimana Muhammadiyah bisa menempatkan kader-kadernya di berbagai lini. Titik lemahnya yang tidak dikuasai adalah elit strategis pengusaha,” kata Anwar Abbas.***