Penjedar - Komitmen terkini untuk mengurangi emisi gas rumah kaca masih menempatkan planet kita ke arah kenaikan suhu rata-rata 2.7 Celsius yang sangat berbahaya di abad ini, demikian peringatan keras PBB sebelum acara diskusi perubahan iklim.
Hanya beberapa hari sebelum konferensi tingkat tinggi COP26 di Glasgow, badan lingkungan PBB (UNEP) mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana-rencana negara guna mengurangi polusi karbon menunjukkan "janji-janji yang lemah dan tidak terlaksana".
"Negara-negara G20 bertanggung jawab terhadap 78% dari total emisi jadi apa yang harus dilakukan terutama terletak di pundak mereka," direktur eksekutif UNEP Inger Andersen mengatakan kepada Al Jazeera.
Baca Juga: Beri Klarifikasi, PBNU Sindir Pernyataan Gus Yaqut Tidak Pas dan Kurang Bijaksana
"Negara-negara maju juga memiliki tanggung jawab khusus untuk meningkatkan upayanya, namun sebenarnya semuanya punya tanggung jawab, seluruh 193 negara anggota."
Andersen mengatakan bahwa banyak dari komitmen aksi negara-negara anggota telah ditunda hingga 2030, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa di titik itu semua akan terlambat. "Sekaranglah aksi itu dibutuhkan," tambahnya memperingatkan.
Baca Juga: Fadli Zon Minta Jokowi Klarifikasi Atas Pernyataan Menag, Bahwa Kemenag adalah untuk NU
Para delegasi pemerintah akan berada dalam sorotan pada konferensi COP26 minggu depan guna memenuhi tenggat waktu tahun ini untuk memberikan komitmen lebih bagi janji pengurangan emisi gas rumah kaca yang lebih ambisius. Hal tersebut bisa jadi merupakan kesempatan terakhir untuk menempatkan Bumi pada dibatasinya laju pemanasan di level 1.5 derajat Celsius di atas tingkat praindustrial.***
Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Al Jazeera berjudul ‘Climate catastrophe’: World faces 2.7C temperature rise